KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat tuhan yamg maha esa , karena berkat rahmat serta izinnya saya dapat menyelesaikan makalah mengenai perekonomian Indonesia yang berjudul “AKU BANGGA INDONESIA”.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah perkonomian Indonesia yang di bimbing oleh bapak Aris Budi Setyawan selaku dosen. Saya berharap makalah ini dapat beguna bagi saya maupun rekan-rekan yang membacanya, sehingga dapat menambah wawasan kita bersama.
1.1.Latar Belakang
Sebagai warga Negara Indonesia kita harus bangga dengan Negara kita Republik Indonesia, di samping dengan keanekaragaman budayanya, orang-orangnya, dan lain-lain. Kita boleh bangga dengan kondisi perekonomian Indonesia pada saat ini. Sebagai Negara yang pernah mengalami krisis moneter Indonesia merupakan sebuah Negara yang perlahan-lahan mulai bangkit dari keterpurukannya pada masa lalu. Ini menunjukkan bahwa Negara kita bukan Negara yang lemah, akan tetapi Negara yang berusaha mencari solusi untuk kesejahteraaan rakyatnya.
1.2.Perumusan Masalah
Meningkatkan petumbuhan ekonomi Indonesia, yang di sertai dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM. Kemudian dengan mencari solusi untuk menekan angka pengangguran dan mengendalikan inflasi yang merupakan masalah yang paling pokok dalam perekonomian di Indonesia.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM sangat berhubungan angka pengangguran di Indonesia, semakin banyak masyarakat yang mempunyai pendidikan dan keterampilan yang tinggi, maka semakin sedikit jumlah pengangguran. Sedangkan Kualitas dari SDM itu sendiri dapat dijadikan sebagai baromerter untuk melihat kesejahteraan pada masyarakat.Masalah kepadatan penduduk juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi perekonomian, karena disadari bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat akan memicu munculnya pengangguran di masa mendatang, jika tidak diimbangi dengan peningkatan kegiatan produksi.
Inflasi pada suatu Negara dapat berakibat buruk pada kondisi ekonomi suatu Negara , tetapi itu tidak akan menjadi buruk jika Indonesia dapat mengendalikan inflasi tersebut. Karena inflasi yang terkendali menggambarkan adanya aktivitas ekonomi dalam suatu Negara. Sektor pangan juga mempenggaruhi laju inflasi , karena jika Indonesia kekurangan stok pangan maka memaksa Indonesia melakuan impor bahan pangan dari Negara lain, hal ini dapat menyebabkan nilai rupiah menjadi turun di dunia.untuk itu pemerintah perlu memperhatikan kesejahteraan petani,nelayan, dan pekerja yang menjadi pemasok persediaan pangan di Indonesia.
Kita juga mempunyai sektor pariwisata yang selama ini menjadi andalan Negara Indonesia dalam meningkatkan pendapatan Negara. Sektor pariwisata ini harus ditingkatkan kualitasnya karena semakin baik citra pariwisata Indonesia di mata dunia maka semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Indonesia yang berdampak baik pada devisa Indonesia.
Kita juga sebagai masyarakat Indonesia sebagai elemen penting dalam mempengaruhi perkonomian Indonesia juga harus berpartisipasi untuk membangun perekonomian Indonesia, dengan cara mengikuti kebijakan-kebijakan pemerintah, dan berusaha untuk menjadi bagian penting dalam perkembangan Indonesia.
1.3.Pembahasan
Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Seperti halnya Indonesia, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia akan berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut oleh Amerika Serikat ataupun negara-negara lainnya.pada saat ini sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini di mulai pada saat orde baru dan bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia.
Dengan menggunakan system ini perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan. setelah sempat terpuruk dalam pemerintahan orde lama, Indonesia menata kembali segala sesuatu yang berhubungan dengan aspek- aspek perkonomian di Indonesia, baik itu pendidikan, tenaga kerja, kebutuhan pangan dll. Sehingga kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik.
Gambaran Perekonomian Dunia
Beberapa tahun terakhir, ekonomi dunia telah mampu tumbuh diatas 4% per tahun, yang berarti lebih tinggi dari dalam kurun waktu 1970-2006 sebesar yang sebesar 3,7%. Perkembangan yang impresif ini terutama didorong oleh pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang serta kawasan Eropa. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di negara-negara sedang berkembang, khususnya China, India dan Rusia, telah berhasil menutupi perlambatan ekonomi AS akibat dampak krisis pasar keuangan.
Perkembangan ekonomi dunia yang impresif ini juga diikuti dengan perdagangan dunia yang terus meningkat yang saat itu mencapai 9,2% dalam beberapa tahun terakhir.akan tetapi perkembangan ekonomi dunia ini dibayangi oleh harga minyak yang terus meningkat. kenaikan ini disebabkan oleh tingginya permintaan dunia dan terbatasnya pasokan Konsumsi minyak dunia yang terus meningkat, terutama dari emerging market seperti China yang menyumbang lebih dari sepertiga pertumbuhan konsumsi minyak dunia tidak diimbangi dengan pasokan yang memadai. Bahkan sejak 2003 spare kapasitas produksi minyak dunia cenderung berkurang. Kondisi ini mengakibatkan harga minyak meningkat secara tajam sejak 2003, dan sempat menyentuh level tertingginya, USD100/ barel pada awal Januari 2008.
Menurut International Monetary Fund pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi global berjalan sedikit lebih lambat. Menurut IMF GDP atau gross domestic produk akan tumbuh sebesar 4.3% pada tahun 2011 namun kini diprediksikan hanya akan tumbuh 4.2%. Ketika kondisi ekonomi mulai pulih sedikit demi sedikit, namun resiko akan krisis juga semakin tinggi. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran pemerintah beberapa negara sehingga mereka berusaha mengurangi beban utang negara dan juga membatasi pengeluaran. Sebelumnya IMF telah menyatakan bahwa system finansial global menjadi titik lemah pemulihan ekonomi.
Menurut laporan terakhir organisasi IMF World Economic Outlook, ada perbedaan pertumbuhan ekonomi yang sangat jauh antara negara-negara maju dibandingkan dengan negara berkembang. Perekonomian negara maju seperti AS, Inggris, Jepang dan beberapa negara Uni Eropa terus mendapatkan kritikan karena pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang berjalan lambat padahal stimulus terus dikucurkan. Perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2010 diperkirakan naik sekitar 2,8% dan 2.2% untuk tahun mendatang. Jauh lebih kecil dari yang sudah diprediksikan sebelumnya yaitu 2.4%.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang seperti Cina, Brazil, Rusia dan India mendekati angka 6.4% tahun depan. Tidak jauh meleset dari yang telah diprediksikan. Bahkan angka pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 7.1%.
Bahkan saat ini Cina telah menggeser posisi Jepang sebagai Negara ekonomi terbesar kedua dunia. Ekonomi Jepang hanya bernilai $5.4 triliun sementara ekonomi Cina telah mencapai $5.8 triliun dalam periode yang sama. Ekonomi Jepang terpukul oleh menurunnya konsumen dan ekspor sementara ekspor Cina semakin booming. Menurut para analis, Cina akan menggantikan AS sebagai Negara ekonomi terkuat dalam waktu 1 dekade.
Kondisi perekonomian Indonesia
Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara di Asia Tenggara, bahkan dunia yang mampu bertahan dari krisis ekonomi 2008. Bahkan menurut laporan dari World Economic Outlook yang diterbitkan IMF pada bulan Oktober 2009, Indonesia diperkirakan mampu meraih pertumbuhan ekonomi positif dengan kisaran angka 4,8 persen. Kondisi perekonomian global yang masih mengalami tekanan akibat krisis menghadapkan perekonomian Indonesia pada sejumlah tantangan yang tidak ringan selama tahun 2009. Tantangan itu cukup mengemuka pada awal tahun 2009, sebagai akibat masih kuatnya dampak krisis perekonomian global yang mencapai puncaknya pada triwulan IV 2008.
Bahkan pada tahun 2008 produksi semua komoditas pangan meningkat tajam dan Indonesia dan mencapai swasembada beras.ini terjadi dikarenakan berhasilnya pencanangan revitalisasi pertanian , perikanan ,perternakan, perkebunan, dan kehutanan. Sehinngga berdampak sebagai berikut:
Rev
· Stabilitas harga pangan dalam negeri, terutama harga beras terjaga
· Keberhasilan ini meringankan beban bangsa lain dalam mengatasi krisis pasokan beras dipasar global. Mengurangi tekanan harga internasional
· Swasembada pangan Indonesia, menjadimodel dalam mengatasi krisispangan global, FAO, 2008
· BantuanpanganIndonesia untukmasyarakatdunia(Srilanka, Filipina, Palestina, Timor Leste)
Pada tahun 2009 Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar di tengah kontraksi perekonomian global dapat dihindari, karena struktur ekonomi yang banyak didorong oleh permintaan domestik .Bank Indonesia dan Pemerintah menempuh sejumlah kebijakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, serta mencegah turunnya pertumbuhan ekonomi yang lebih dalam melalui kebijakan stimulus moneter dan fiskal.
Berbagai kebijakan yang ditempuh pada tahun 2009 pada dasarnya masih merupakan lanjutan dari serangkaian kebijakan yang telah ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah pada triwulan IV 2008. Setelah mengalami tekanan berat pada triwulan I 2009, stabilitas pasar keuangan dan makroekonomi juga semakin membaik sampai dengan akhir tahun 2009. Hal itu tercermin pada berbagai indikator di sektor keuangan seperti Currency Default Swap (CDS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), imbal hasil (yield) SUN, dan nilai tukar yang membaik. Sementara itu, inflasi juga tercatat rendah 2,78%, terendah dalam satu dekade terakhir.
Serangkaian kebijakan yang ditempuh tersebut tidak saja berhasil menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, tetapi juga memperkuat daya tahan perekonomian domestik, sehingga kegiatan ekonomi dapat kembali membaik sejak triwulan II 2009. Keberhasilan tersebut juga tidak terlepas dari kebijakan yang secara sistematis telah ditempuh untuk memperkuat fundamental ekonomi dan keuangan pascakrisis 1997/1998. Secara umum, perekonomian Indonesia tahun 2009 telah mampu melewati tahun penuh tantangan tersebut dengan capaian yang cukup baik. Meskipun melambat dibandingkan dengan tahun 2008, pertumbuhan ekonomi tahun 2009 dapat mencapai 4,5%, tertinggi ketiga di dunia setelah China dan India.
Pada saat ini Pendapatan Domestik Bruto (PBD) Indonesia menempati urutan ke 18 dari 20 negar a yang mempunyai PBD terbesar di dunia. Indonesia kini mempunyai PBD mencapai US$700 miliar. Di tambah lagi pendapatan perkapita Indonesia yang mencapai US$ 3000 per tahun menempatkan Indonesia di urutan ke-15 negara-negara dengan pendapatan perkapita yang besar.
Kesimpulan
Hingga saat ini kondisi perekonomian Indonesia dapat dikatakan membaik, walaupun masih banyak pengangguran dan tingginya angka kemiskinan. Akan tetapi semua itu dapat di atasi secara berangsur-angsur. Hal itu dapat diketahui dengan suksesnya Indonesia melaksanakan program swasembada beras, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil pada saat krisis global saat ini.
Langkah-langkah yang harus di cermati dalam memperbaiki perekonomian Indonesia adalah perbaikan dari berbagai bidang seperti pendidikan, mengurangi angka pengganguran dan kemiskinan serta mengedalikan inflasi.selain pertumbuhan penduduk di Indonesia juga sangata mempengaruhi dalam perkembangan perekonomian di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA