Selasa, 29 Maret 2011

AKU BANGGA INDONESIA

KATA PENGANTAR


       Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat tuhan yamg maha esa , karena berkat rahmat serta izinnya saya dapat menyelesaikan makalah mengenai perekonomian Indonesia yang berjudul “AKU BANGGA INDONESIA”.


      Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah perkonomian Indonesia yang di bimbing oleh bapak Aris Budi Setyawan selaku dosen. Saya berharap makalah ini dapat beguna bagi saya maupun rekan-rekan yang membacanya, sehingga dapat menambah wawasan kita bersama.

1.1.Latar Belakang


Sebagai warga Negara Indonesia kita harus bangga dengan Negara kita Republik Indonesia, di samping dengan keanekaragaman budayanya, orang-orangnya, dan lain-lain. Kita boleh bangga dengan kondisi perekonomian Indonesia pada saat ini. Sebagai Negara yang pernah mengalami krisis moneter Indonesia merupakan sebuah Negara yang perlahan-lahan mulai bangkit dari keterpurukannya pada masa lalu. Ini menunjukkan bahwa Negara kita bukan Negara yang lemah, akan tetapi Negara yang berusaha mencari solusi untuk kesejahteraaan rakyatnya. 


1.2.Perumusan Masalah


Meningkatkan petumbuhan ekonomi Indonesia, yang di sertai dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM.  Kemudian dengan mencari solusi untuk menekan angka pengangguran dan mengendalikan inflasi yang merupakan masalah yang paling pokok dalam perekonomian di Indonesia.


Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM sangat berhubungan angka pengangguran di Indonesia, semakin banyak masyarakat yang mempunyai pendidikan dan keterampilan yang tinggi, maka semakin sedikit jumlah pengangguran. Sedangkan Kualitas dari SDM itu sendiri dapat dijadikan sebagai baromerter untuk melihat kesejahteraan pada masyarakat.Masalah kepadatan penduduk juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi perekonomian, karena disadari bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat akan memicu munculnya pengangguran di masa mendatang, jika tidak diimbangi dengan peningkatan kegiatan produksi.


Inflasi pada suatu Negara dapat berakibat buruk pada kondisi ekonomi suatu Negara , tetapi itu tidak akan menjadi buruk jika Indonesia dapat mengendalikan inflasi tersebut. Karena inflasi yang terkendali menggambarkan adanya aktivitas ekonomi dalam suatu Negara. Sektor pangan juga mempenggaruhi laju inflasi , karena jika Indonesia kekurangan stok pangan maka memaksa Indonesia melakuan impor bahan pangan dari Negara lain, hal ini dapat menyebabkan nilai rupiah menjadi turun di dunia.untuk itu pemerintah perlu memperhatikan kesejahteraan petani,nelayan, dan pekerja yang menjadi pemasok persediaan pangan di Indonesia.


Kita juga mempunyai sektor pariwisata yang selama ini menjadi andalan Negara Indonesia dalam meningkatkan pendapatan Negara. Sektor pariwisata ini harus ditingkatkan kualitasnya karena semakin baik citra pariwisata Indonesia di mata dunia maka semakin banyak wisatawan yang  berkunjung ke Indonesia yang berdampak baik pada devisa Indonesia.

Kita juga sebagai masyarakat Indonesia sebagai elemen penting dalam mempengaruhi perkonomian Indonesia juga harus berpartisipasi untuk membangun perekonomian Indonesia, dengan cara mengikuti kebijakan-kebijakan pemerintah, dan berusaha untuk menjadi bagian penting dalam perkembangan Indonesia.


1.3.Pembahasan


Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Seperti halnya Indonesia, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia akan berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut oleh Amerika Serikat ataupun negara-negara lainnya.pada saat ini sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah  sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini di mulai pada saat orde baru dan bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia.


Dengan menggunakan system ini perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan. setelah sempat terpuruk dalam pemerintahan orde lama, Indonesia menata kembali segala sesuatu yang berhubungan dengan aspek- aspek perkonomian di Indonesia, baik itu pendidikan, tenaga kerja, kebutuhan pangan dll. Sehingga kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik.

Gambaran Perekonomian Dunia

Beberapa tahun terakhir, ekonomi dunia telah mampu tumbuh diatas 4% per tahun, yang berarti lebih tinggi dari dalam kurun waktu 1970-2006 sebesar yang sebesar 3,7%. Perkembangan yang impresif ini terutama didorong oleh pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang serta kawasan Eropa. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di negara-negara sedang berkembang, khususnya China, India dan Rusia, telah berhasil menutupi perlambatan ekonomi AS akibat dampak krisis pasar keuangan.


Perkembangan ekonomi dunia yang impresif ini juga diikuti dengan perdagangan dunia yang terus meningkat yang saat itu mencapai 9,2% dalam beberapa tahun terakhir.akan tetapi perkembangan ekonomi dunia ini dibayangi oleh harga minyak yang terus meningkat. kenaikan ini disebabkan oleh tingginya permintaan dunia dan terbatasnya pasokan Konsumsi minyak dunia yang terus meningkat, terutama dari emerging market seperti China yang menyumbang lebih dari sepertiga pertumbuhan konsumsi minyak dunia tidak diimbangi dengan pasokan yang memadai. Bahkan sejak 2003 spare kapasitas produksi minyak dunia cenderung berkurang. Kondisi ini mengakibatkan harga minyak meningkat secara tajam sejak 2003, dan sempat menyentuh level tertingginya, USD100/ barel pada awal Januari 2008.


 Menurut International Monetary Fund pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi global berjalan sedikit lebih lambat. Menurut IMF GDP atau gross domestic produk  akan tumbuh sebesar 4.3% pada tahun 2011 namun kini diprediksikan hanya akan tumbuh 4.2%. Ketika kondisi ekonomi mulai pulih sedikit demi sedikit, namun resiko akan krisis juga semakin tinggi. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran pemerintah beberapa negara sehingga mereka berusaha mengurangi beban utang negara dan juga membatasi pengeluaran. Sebelumnya IMF telah menyatakan bahwa system finansial global menjadi titik lemah pemulihan ekonomi.


Menurut laporan terakhir organisasi IMF World Economic Outlook, ada perbedaan pertumbuhan ekonomi yang sangat jauh antara negara-negara maju dibandingkan dengan negara berkembang. Perekonomian negara maju seperti AS, Inggris, Jepang dan beberapa negara Uni Eropa terus mendapatkan kritikan karena pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang berjalan lambat padahal stimulus terus dikucurkan. Perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2010 diperkirakan naik sekitar 2,8% dan 2.2% untuk tahun mendatang. Jauh lebih kecil dari yang sudah diprediksikan sebelumnya yaitu 2.4%.


Sedangkan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang seperti Cina, Brazil, Rusia dan India mendekati angka 6.4% tahun depan. Tidak jauh meleset dari yang telah diprediksikan. Bahkan angka pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 7.1%.


Bahkan saat ini Cina telah menggeser posisi Jepang sebagai Negara ekonomi terbesar kedua dunia. Ekonomi Jepang hanya bernilai $5.4 triliun sementara ekonomi Cina telah mencapai $5.8 triliun dalam periode yang sama. Ekonomi Jepang terpukul oleh menurunnya konsumen dan ekspor sementara ekspor Cina semakin booming. Menurut para analis, Cina akan menggantikan AS sebagai Negara ekonomi terkuat dalam waktu 1 dekade.

Kondisi perekonomian Indonesia


Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara di Asia Tenggara, bahkan dunia yang mampu bertahan dari krisis ekonomi 2008. Bahkan menurut laporan dari World Economic Outlook yang diterbitkan IMF pada bulan Oktober 2009, Indonesia diperkirakan mampu meraih pertumbuhan ekonomi positif dengan kisaran angka 4,8 persen. Kondisi perekonomian global yang masih mengalami tekanan akibat krisis menghadapkan perekonomian Indonesia pada sejumlah tantangan yang tidak ringan selama tahun 2009. Tantangan itu cukup mengemuka pada awal tahun 2009, sebagai akibat masih kuatnya dampak krisis perekonomian global yang mencapai puncaknya pada triwulan IV 2008.


Bahkan pada tahun 2008 produksi semua komoditas pangan meningkat tajam dan Indonesia  dan mencapai swasembada beras.ini terjadi dikarenakan berhasilnya pencanangan revitalisasi pertanian , perikanan ,perternakan, perkebunan, dan kehutanan. Sehinngga berdampak sebagai berikut:
Rev

·         Stabilitas harga pangan dalam negeri, terutama harga beras terjaga
·         Keberhasilan ini meringankan beban bangsa lain dalam mengatasi krisis pasokan beras dipasar global. Mengurangi tekanan harga internasional
·         Swasembada pangan Indonesia, menjadimodel dalam mengatasi krisispangan global, FAO, 2008
·         BantuanpanganIndonesia untukmasyarakatdunia(Srilanka, Filipina, Palestina, Timor Leste)


Pada tahun 2009 Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar di tengah kontraksi perekonomian global dapat dihindari, karena struktur ekonomi yang banyak didorong oleh permintaan domestik .Bank Indonesia dan Pemerintah menempuh  sejumlah kebijakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, serta mencegah turunnya pertumbuhan ekonomi yang lebih dalam melalui kebijakan stimulus moneter dan fiskal. 


Berbagai kebijakan yang ditempuh pada tahun 2009 pada dasarnya masih merupakan lanjutan dari serangkaian kebijakan yang telah ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah pada triwulan IV 2008. Setelah mengalami tekanan berat pada triwulan I  2009, stabilitas pasar keuangan dan makroekonomi juga semakin membaik sampai dengan akhir tahun 2009. Hal itu tercermin pada berbagai indikator di sektor keuangan seperti Currency Default Swap (CDS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), imbal hasil (yield) SUN, dan nilai tukar yang membaik. Sementara itu, inflasi juga tercatat rendah 2,78%,  terendah dalam satu dekade terakhir. 


Serangkaian kebijakan yang ditempuh tersebut tidak saja berhasil menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, tetapi juga memperkuat daya tahan perekonomian domestik, sehingga kegiatan ekonomi dapat kembali membaik sejak triwulan II  2009. Keberhasilan tersebut juga tidak terlepas dari kebijakan yang secara sistematis telah ditempuh untuk memperkuat fundamental ekonomi dan keuangan pascakrisis 1997/1998. Secara umum, perekonomian Indonesia tahun 2009 telah mampu melewati tahun penuh tantangan tersebut dengan capaian yang cukup baik. Meskipun melambat dibandingkan dengan tahun 2008, pertumbuhan ekonomi tahun 2009 dapat mencapai 4,5%,  tertinggi ketiga di dunia setelah China dan India. 


Pada saat ini Pendapatan Domestik Bruto (PBD) Indonesia menempati urutan ke 18 dari 20 negar a yang mempunyai PBD  terbesar di dunia. Indonesia kini mempunyai PBD mencapai US$700 miliar. Di tambah lagi pendapatan perkapita Indonesia yang mencapai US$ 3000 per tahun menempatkan Indonesia di urutan ke-15 negara-negara  dengan pendapatan perkapita yang besar.

Kesimpulan
Hingga saat ini kondisi perekonomian Indonesia dapat dikatakan membaik, walaupun masih banyak pengangguran dan tingginya angka kemiskinan. Akan tetapi semua itu dapat di atasi secara berangsur-angsur. Hal itu dapat diketahui dengan suksesnya Indonesia melaksanakan program swasembada beras, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil pada saat krisis global saat ini.
Langkah-langkah yang harus di cermati dalam memperbaiki perekonomian Indonesia adalah perbaikan dari berbagai bidang seperti pendidikan, mengurangi angka pengganguran dan kemiskinan serta mengedalikan inflasi.selain pertumbuhan penduduk di Indonesia juga sangata mempengaruhi dalam perkembangan perekonomian di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Kamis, 03 Maret 2011

perekonomian indonesia


kondisi ekonomi dapat dikatakan sangat berpengaruh terhadap suatu Negara,  kondisi ekonomi itu sendiri dapat juga mencerminkan bagaimana keadaan suatu Negara. maju atau tidaknya , tingkat keamanannya, hingga menyangkut masalah kesehatan sangat di  pengaruhi oleh kondisi ekonominya. untuk perekonomian Indonesia saya berpendapat masih dalam tahap memperbaiki , hal ini dikarenakan Indonesia sempat terkena krisis yang membuat perekonomian Indonesia turun drastis pada saat pemerintahan orde baru.

Sebenarnya Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang sangat bagus terjadi pada masa orde baru, atau pada masa pemerintahan almarhum soeharto. Pada saat itu pemerintah mencanangkan pelaksanaan pola umum pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita ,yang kebijakan ekonominya mencakup segala bidang seperti, kebutuhan pokok,pendidikan dan kesehatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, penyebaran pembangunan, dan lain- lain.

Pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, kesuksesan ini mendapatkan penghargaan dari FAO(Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) pada tahun 1985. Ini suatu prestasi  yang sangat luar biasa bagi Indonesia , dan sangat sulit di ulangi hingga saat ini. Namun dampak negative pada saat pemerintahan almarhum soeharto ialah terjadinya krisis moneter  yang melanda Negara ini, yang disebabkan banyaknya hutang luar negeri. Selain itu KKN pun merajalela, kemudian timbulah Perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan, antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam. Hal ini yang menyebabkan runtuhnya orde baru.

Setelah orde baru sampai saat ini Indonesia masih berusaha untuk memperbaiki kondisi ekonominya dan hal itu membawa dampak yang positif , hal ini dapat diketahui  Selama tiga tahun dari 2005, 2006, dan 2007 perekonomian Indonesia tumbuh cukup signifikan yang pertumbuhan diatas 6%. Bahkan pada  pertengahan bulan Oktober 2006 , Indonesia melunasi seluruh sisa utang pada IMF sebesar 3,2 miliar dolar AS.   pada tahun 2010 perkembangan perekonomian indonesia bisa di bilang cukup baik walaupun sempat terjadi penurunan sebelumnya, bahkan  Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A. Sarwono memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2011 akan tumbuh pada kisaran 6,3-6,5%.

Sebagai warga Negara Indonesia sudah seharusnya kita peduli dengan kondisi perekonomian di Indonesia dan berusaha untuk membangun Negara ini, sehingga Indonesia dapat menjadi Negara yang mandiri , menjadi Negara yang dibutuhkan bukan menjadi Negara yang selalu membutuhkan Negara lain dalam masalah ekonomi.

Rabu, 02 Maret 2011

sejarah perekonomian indonesia


           

         perjalanan atau sejarah perekonomian Indonesia dapat dibagi dalam empat masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan masa reformasi.

SEBELUM KEMERDEKAAN ATAU MASA PENJAJAHAN

Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC)
        Sebuah perusahaan yang didirikan dengan tujuan untuk menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis lain seperti EIC (Inggris).
Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC diberi hak Octrooi, yang antara lain meliputi :

 a.Hak mencetak uang
 b.Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
 c.Hak menyatakan perang dan damai
 d.Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
 e.Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja


Pendudukan Inggris (1811-1816)

        Pada saat itu inggris menerapkan Landrent (pajak tanah). dengan landrent, maka penduduk pribumi akan memiliki uang untuk membeli barang produk Inggris atau yang diimpor dari India. Akan tetapi, perubahan yang cukup mendasar dalam perekonomian ini sulit dilakukan, dan bahkan mengalami kegagalan di akhir kekuasaan Inggris 

Cultuurstelstel
        Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 atas inisiatif Van Den Bosch. Tujuannya adalah untuk memproduksi berbagai komoditi yang ada permintaannya di pasaran dunia. Sejak saat itu, diperintahkan pembudidayaan produk-produk selain kopi dan rempah-rempah. Sistem ini merupakan pengganti sistem landrent dalam rangka memperkenalkan penggunaan uang pada masyarakat pribumi.
Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal)


ORDE LAMA

Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)

          Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :
Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.


Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)

          Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka. Akibatnya banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.
Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
         Pada masa demokrasi tertpimpin struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia

ORDE BARU

         Pada awal orde baru, stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas utama. Program pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650 % per tahun.  
       Setelah melihat pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila..
Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang,yaitu :
  • kebutuhan pokok.
  • pendidikan dan kesehatan.
  • pembagian pendapatan.
  • kesempatan kerja.
  • kesempatan berusaha.
  • partisipasi wanita dan generasi muda.
  • penyebaran pembangunan.
  • peradilan.
 Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola umum pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita (Pembangunan lima tahun).

 pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan dan penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat.

 dampak negative dari system demokrasi pancasila adalah
  1. kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam.
  2.  perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam,serta penumpukan utang luar negeri. 
  3. konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi, kolusi dan nepotisme. 
  4. Harga-harga meningkat secara drastis.
  5. nilai tukar rupiah melemah dengan cepat.
  6. menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.

ORDE REFORMASI

                Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan dari sisa-sisa persoalan ekonomi orde baru.
             Pada Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri,Masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hokum.Di masa ini juga awal mula di bentuknya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada gebrakan yang berarti dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional.
             Pada Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono,Kebijakan kontroversial pertama presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM,. Kebijakan di sebabkan oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
kemudian timbul kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial.
            Pada pertengahan bulan Oktober 2006 , Indonesia melunasi seluruh sisa utang pada IMF sebesar 3,2 miliar dolar AS. Dengan ini, maka diharapkan Indonesia tak lagi mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negeri. Namun wacana untuk berhutang lagi pada luar negeri kembali mencuat, setelah keluarnya laporan bahwa kesenjangan ekonomi antara penduduk kaya dan miskin menajam, dan jumlah penduduk miskin meningkat dari 35,10 jiwa di bulan Februari 2005 menjadi 39,05 juta jiwa pada bulan Maret 2006. Penyebabnya adalah
  • karena pengucuran kredit perbankan ke sector riil masih sangat kurang (perbankan lebih suka menyimpan dana di SBI), sehingga kinerja sector riil kurang dan berimbas pada turunnya investasi.
  • birokrasi pemerintahan terlalu kental, sehingga menyebabkan kecilnya realisasi belanja Negara dan daya serap, karena inefisiensi pengelolaan 

anggaranhttp://onlinebuku.com/2009/03/06/sejarah-perekonomian-indonesia/